Komunitas Blogger Bekasi

Sabtu, Oktober 3

Kemenangan Mu'takifin

Nyaris tujuh belas tahun hidup, sembilan tahun diantaranya dalam keadaan sadar arti shaum, baru kali ini saya bisa menggenapi arti "Hari Kemenangan".

Baru kali inilah timbul perasaan menang yang sebenar-benarnya. Karena tahun ini berbeda, saya beri'tikaf sepuluh hari penuh sampai hari 'Ied. Ada perasaan kemenangan ketika keluar dari masjid pada malam dimana takbir mulai bersahut-sahutan di seluruh dunia. Kemenangan itu timbul karena kami - Mu'takifin, orang2 yang beri'tikaf - telah menang atas hawa nafsu kami. Kami berhasil menang atas keinginan untuk sekadar pulang, untuk sekadar bertemu keluarga, untuk sekadar reunian bareng teman2. Kamilah orang2 terpilih, yang tersisa untuk melanjutkan i'tikaf secara sempurna.

Alhamdulilah, amat sangat banyak sekali banget berkah yang didapat.

1. Ilmu2 yang tidak akan pernah didapat diluar i'tikaf. Ilmu tentang Firoq, ke-absolute-an Tuhan, dan terutama ukhuwwah islamiyyah yang terasa betul ketika bersama mu'takifin lainnya.
2. Dapet gamis asli keren dari Qatar. Gamis bagus ini banyak banget jumlahnya, ba'da ashar diobral di mesjid layaknya gorengan Muhajir yang jadi gope dua. Orang2, mulai dari ustadz, karyawan, ampe kita2 ngambil gamis, cobain, kaga cocok, buang, ambil lagi yang lain. Wah, seru banget! Selain itu dapet makan terenak, pake kambing, semeja ama Mudir. Dan tak lupa, TeHaEr yang langsung dari tangan Mudir !
Sebenarnya sih, bukan materi yang berasa asik. Tapi justru momen2 di saat mendapatkannya, berasa berkah langsung yang dibalas Allah atas pengorbanan kami beri'tikaf sempurna sepuluh hari.
3. Merasakan kemenangan hari Iedul Fitri yang sangat mengharukan. Pas keluar dari masjid, berasa mau nangis.

Dan masih banyak berkah lainnya.

Mudah2an Allah membalas semua pengorbanan dan apa yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan, dan mudah2an kita menjadi orang yang lain daripada sebelum Ramadhan. Semoga Allah menjadikan kita diantara orang2 yang sedang beribadah ketika Lailatul Qadar diturunkan, semoga Allah mempertemukan kita kembali dengan Ramadhan disaat kita sudah menjadi mahasiswa tahun depan.

Semoga kita mati dalam keadaan husnul khatimah, karena kita tak tahu kapan dan dimana kita akan mati.

0 komentar: