Komunitas Blogger Bekasi

Minggu, Juli 19

17 tahun, 17 raka'at, dan 17 Agustus

Entah kenapa, angka 17 memiliki beberapa keterkaitan yang sangat menarik untuk dimatai, terutama tentu saja dari latar budaya Indonesia.
Kita mulai dari angka 17 yang paling global.
Ketika seseorang berumur 17 tahun, dia dan orang2 disekelilingnya akan menganggap bahwa dirinya telah 'pantas' menyebut dirinya dewasa, boleh melakukan hal-hal yang tadinya dilarang, bisa buat KTP, dan boleh boleh yang lainnya. Kepenasaran gue berawal ketika waktu itu gue datang ke PalangMerahIndonesia dan berniat baik untuk menyumbangkan darah. Setelah melalui tes yang cukup panjang(tes darah, cek kesehatan, riwayat penyakit), gue sampai ke depan dokter sang decision maker-nya. Dan seketika niat baik gue hancyuur lebyuurr begitu dia ngeliat tanggal lahir gue(18 November 1992). "Belum bisa mas, harus tujuh belas tahun". Huaahhhhh.........
17 tahun dikatakan merupakan masa dimana seorang remaja berada pada kondisi stabil sehingga dia mampu untuk mengambil keputusan secara 'dewasa'. Tentu saja hal tersebut hanya merupakan mitos yang diyakini orang-orang kebanyakan. Tapi bagaimana umur 17 tahun dalam perspektif ilmiah? Nah, ehem, ehem, gue sebagai bocah biologi berusaha mencari alasan ilmiah dalam masalah ini. Ceritanya setelah gue ditolak sang dokter PMI untuk bisa menyumbang darah, gue nyelonong masuk ke dalam ruangan donor dan berhasil mewawancarai seorang perawat bernama Ratih (gue pilih dia karena lumayan cakep dan masih muda!). Menurut alumni Fakultas Ilmu Keperawatan UI ini, 17 tahun adalah masa dimana darah manusia mengalir dengan stabil

0 komentar: